Biodata dan
Bukan saja dari golongan umat Islam yang menghormati sosok Gus Mus,
namun dari berbagai tokoh agama lain juga sangat menaruh hormat dengan beliau.
Di dala organisasi Nahdlatul Ulama sendiri, sosok profil Gus Mus begitu
ditakzimi. Bahkan pada pemilihan Ketua Tanfidziah dan Syuriah beberapa waktu
yang lalu, beliau lah yang menjadi penengah dan berhasil menenangkan perpecahan
yang saat itu begitu memanas. Dalam menenangkan hadirin yang hadir pada saat
itu Gus Mus sampai menangis. Bahkan Gus Mus yang waktu itu dicalonkan menjadi
Ketua Syuriah, tidak bersedia dan lebih memilih menyerahkannya kepada yang
lain.
Pidato Gus Mus pada saat itu benar-benar mengharukan dan membuat para
hadirin sidang menjadi lebih tenang. Bahkan dalam isi pidatonya, beliau
bersedia untuk mencium kaki para muktamirin jika itu bisa menenangkan suasana.
Memang dalam kesehariannya, profil biodata Gus Mus ini tidak saja dikenal
sebagai seorang Kyai, namun beliau juga dikenal sebagai seorang seniman. Banyak
sekali karya seni beliau yang sudah diterbitkan, apresiasi dari berbagai
kalangan dengan karya seni Gus Mus ini sudah tidak diragukan lagi.
Dalam menjalankan hobi seninya, biodata Gus Mus banyak menerbitkan
cerpen, puisi dan juga melukis. Bukan saja aktif mengeluarkan lukisan, syair
dan cerpen, dalam karya tulis yang bersifat ilmiah profil dan biodata Gus Mus
juga bisa dikatakan sebagai serang yang produktif. Sebagai seorang ulama,
keilmuan beliau memang sudah tidak ada yang menyangsikan lagi. Pendidikan
keislaman yang Gus Mus tempuh pun tidak hanya di Indonesia saja, beliau juga
pernah mondok dan nyantri di negara Timur Tengah. Saat ini, Gus Mus adalah
pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin.
Ketika mondok di Timur Tengah, profil dan biodata Gus Mus adalah
merupakan teman akrab dari Gus Dur Presidan RI ke 4. Buhkan lebih dari teman,
Gus Mus adalah sahabat karib dari Gus Dur. Pemikiran Gus Mus dalam keagamaan
pun juga tak beda jauh dengan Gus Dur, beliau berdua adalah Ulam-ulama yang
selalu mengutamakan kemanusiaan dan kerukunan umat beragama dari pada yang
lainnya. Tak heran jika beliau berdua merupakan sosok sahabat karib, karena
memang beliau berdua memiliki pemikiran keislaman yang hampir sama.
Nah, jika Anda ingin mengetahui dengan detail mengenai profil dan
biodata Gus Mus, atau KH. Mustofa Bisri, di bawah ini sudah kami ringkaskan
mengenai profil dan biodata serta biografi lengkap Gus Mus beserta karya-karya
tulis beliau.
Biodata Lengkap Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)
Lahir : Rembang, 10 Agustus 1944
Agama : Islam
Jabatan: Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah
Istri: Siti Fatimah
Anak:
1. Ienas Tsuroiya
2. Kautsar Uzmut
3. Randloh Quds
4. Rabitul Bisriyah
5. Nada
6. Almas
7. Muhammad Bisri Mustofa
Ayah : KH. Bisri Mustofa
Ibu : Marafah Cholil
Pendidikan Gus Mus :
– Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri
– Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta
– Raudlatuh Tholibin, Rembang
– Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir
Karya Tulis Gus Mus Dalam Bentuk Buku
– Dasar-dasar Islam (terjemahan, Abdillah Putra Kendal, 1401 H);
– Ensklopedi Ijma’ (terjemahan bersama KH. M.A. Sahal Mahfudh, Pustaka
Firdaus, Jakarta, 1987);
– Nyamuk-Nyamuk Perkasa dan Awas, Manusia (gubahan cerita anak-anak,
Gaya Favorit Press Jakarta, 1979);
– Kimiya-us Sa’aadah (terjemahan bahasa Jawa, Assegaf Surabaya);
– Syair Asmaul Husna (bahasa Jawa, Penerbit Al-Huda Temanggung);
– Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (Pustaka Firdaus, Jakarta, 1991,1994);
– Tadarus, Antalogi Puisi (Prima Pustaka Yogya, 1993);
– Mutiara-Mutiara Benjol (Lembaga Studi Filsafat Islam Yogya, 1994);
– Rubaiyat Angin dan Rumput (Majalah Humor dan PT. Matra Media,
Cetakan II, Jakarta, 1995);
– Pahlawan dan Tikus (kumpulan puisi, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996);
– Mahakiai Hasyim Asy’ari (terjemahan, Kurnia Kalam Semesta Yogya,
1996);
– Metode Tasawuf Al-Ghazali (tejemahan dan komentar, Pelita Dunia
Surabaya, 1996);
– Saleh Ritual Saleh Sosial (Mizan, Bandung, Cetakan II, September
1995);
– Pesan Islam Sehari-hari (Risalah Gusti, Surabaya, 1997);
– Al-Muna (Syair Asmaul Husna, Bahasa Jawa, Yayasan Pendidikan
Al-Ibriz, Rembang, 1997);
– Fikih Keseharian (Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang, bersama
Penerbit Al-Miftah, Surabaya, Juli 1997)
Kumpulan Puisi Gus Mus Yang Sudah Diterbitkan
● Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (Cet.
I Stensilan 1988; Cet. II P3M Jakarta 1990; Cet. III 1991, Pustaka Firdaus,
Jakarta);
● Tadarus (Cet. Pertama 1993 Prima
Pustaka, Jogjakarta);
● Pahlawan dan Tikus (Cet. I 1995,
Pustaka Firdaus, Jakarta);
● Rubaiyat Angin & Rumput
(Diterbitkan atas kerja sama Majalah Humor dan PT Matra Multi Media, Jakart,
Tanpa Tahun);
● Wekwekwek (Cet. I 1996 Risalah
Gusti, Surabaya);
● Gelap Berlapis-lapis (Fatma Press,
Jakarta, Tanpa tahun);
● Negeri Daging (Cet. I. September
2002, Bentang, Jogjakarta);
● Gandrung, Sajak-sajak Cinta (Cet.I
Yayasan Al-Ibriz 2000, cet. II, 2007 MataAir Publishing, Surabaya)
• Aku Manusia (MataAir Publishing, 2007, Surabaya)
• Syi’iran Asmaul Husnaa (Cet. II MataAir Publishing, 2007,Surabaya)
• Membuka Pintu Langit (Penerbit Buku Kompas, Jakarta November 2007)
Kegiatan Gus Mus Dalam Bentuk Pameran
• Pameran tunggal 99 Lukisan Amplop Desember 1997 di Gedung Pameran
Senirupa Depdikbud Jakarta
• Pameran bersama Amang Rahman (Alm) dan D. Zawawi Imron Juli 2000 di
Surabaya
• Pameran Lukisan dan Pembacaan Puisi bersama Danarto, Amang Rahman
(Alm), D. Zawawi Imron, Sapardi Djoko Damono, Acep Zamzam Noor.. November 2000
di Jakarta
• Pameran Kaos Kaligrafi, Mei 2001 di Surabaya
• Pameran Kaos Kaligrafi, Agustus 2001 di Jakarta
• Pameran Lukisan bersama kawan-kawan pelukis antara lain Joko Pekik,
Danarto, Acep Zamzam Noor, D. Zawawi Imron, dll, Maret 2003
• Pameran bersama dalam rangka Jambore Seni, Juli 2006
• Pameran Kaligrafi Bersama, Jogya Galery, 2007
Organisasi Gus Mus
Mantan Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) periode
1994-1999 dan 1999-2004
0 comments:
Post a Comment