
FPI Online-Jakarta, Gelombang
penolakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) oleh masyarakat
ibu kota terus meluas. Penolakan tersebut dilakukan saat Ahok melakukan
kunjungan ke berbagai masjid di Jakarta.
Pada Rabu (15/6) lalu, Ahok ditolak warga Kalideres, Jakarta Barat saat
akan berkunjung ke Masjid Al-Inayah. Dua hari kemudian, Jumat (17/6), Ahok juga
terpaksa membatalkan kehadirannya pada acara serupa di Masjid Nurul Falah,
Jalan Tanjung Duren Pasar Kopro Grogol Petamburan Jakarta Barat karena dihadang
warga masyarakat.
Dan kini giliran warga Kapuk Muara, Penjaringan Jakarta Utara, menolak
kedatangan Ahok yang ingin menghadiri acara buka pusa bersama di Masjid At
Taqwa pada Senin (20/6). Berbeda dengan rencana kedatangan Ahok di
masjid-masjid sebelumnya, untuk acara di Masjid At-Taqwa kali ini Ahok
mengerahkan Polisi dan Satpol PP untuk mengawal dan mengamankan kedatangannya.
Namun adanya aparat pengamanan, tak membuat warga gentar untuk tetap melakukan
penolakan.
Penolakan ini dilakukan karena dianggap jika nantinya Ahok jadi datang
justru akan menimbulkan fitnah. “Jika dia masuk ke dalam Mesjid, lalu foto-foto
dan diunggah ke sosial media, seakan-akan kita semua mendukungnya, itu kan
fitnah, dan kami tidak mau ikut berdosa atas fitnah itu,” ujar Daeng Mansyur
Koordinator Masjid Luar Batang.
Menurut Daeng Mansyur, sejumlah elemen ikut menolak rencana kedatangan
Ahok ke Masjid At Taqwa itu, antara lain; Laskar Luar Batang, Forum RT/RW,
Gerakan Pemuda Kapuk Muara, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah gerakan
masyarakat lainnya.
Sempat terjadi perdebatan saat dialog antara masyarakat, pejabat
setempat dengan ulama di wilayah tersebut. Pihak masjid mengakui hanya menjadi
target kunjungan Ahok atas permintaan Walikota. Ulama dan masyarakat meminta
kepada Camat Penjaringan lewat lurah agar Ahok tidak datang, tetapi Camat tetap
memaksa dengan alasan sudah terjadwal.
Akhirnya, mediasi tersebut disudahi dengan adanya peringatan bahwa jika
Ahok dipaksakan hadir akan memicu konflik dan menilai Walikota beserta
jajarannya tidak peka keadaan warga Jakarta Utara, yang banyak disakiti oleh
Ahok.
0 comments:
Post a Comment