
Bismillah...
Akhir-akhir ini, isu pembongkaran lokasi pelacuran kalijodoh menjadi
isu paling "seksi" yg menghiasi ruang-ruang media nasional baik
cetak, elektronik, dsb. Seakan tak ingin ketinggalan, netizen-pun ramai
mengulas isu ini. Tidak sampai disitu, di warung-warung kopi, pos-pos ronda,
sampai pangkalan ojeg pun ikut meramaikan isu kalijodoh. Iya, hal ini sangat
wajar mengingat kalijodoh merupakan lokalisasi lagendaris yg sangat terkenal di
kolong langit Jakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis tidak membahas "kerasnya"
kehidupan kalijodoh, berapa perputaraan uang yang ada di kalijodoh, premanisme
di kalijodoh, dsb. Hal ini sudah banyak di ulas di berbagai artikel mulai dari
yang opini sampai hasil karya buku yang di tulis mantan Kapolsek Penjaringan,
Bpk. Krishna Murti Akan tetapi, kali ini penulis ingin menyoroti sisi lain dari
isu kalijodoh yaitu; ahokers yang mendeklarasikan Ahok sebagai
"pahlawan" pemberantas kemaksiatan. Bahkan di sebut-sebut pahlawan
UMAT ISLAM.
Bukan isapan jempol belaka, kepahlawanan Ahok tidak hanya di
deklarasikan di media-media terbuka. Bahkan masuk ke ruang-ruang sempit seperti
pesan berantai BBM dan WA. Bahkan yang lebih mengembirakan lagi, keberhasilan
Ahok di kondisikan sebagai "alat gebuk" untuk melecehkan Front
Pembela Islam sebagai Ormas Islam yg tak berdaya di kalijodoh.
Bagi orang awam, tentu REALITA ini tampak jelas sekali bahwa Ahok
memang betul sosok "pahlawan". Walaupun dia (Ahok) bukan seorang
Muslim, tapi dia begitu tegas memberantas kalijodoh yang konon merupakan
kawasan prostitusi "tak bisa di sentuh". Mengutip opini Krishna Murti
dibukunya "geger kalijodoh", Ormas seperti FPI saja di buat
kocar-kacir oleh preman kalijodoh.
Yang menarik, kenapa penulis mengatakan apa yang di lihat oleh orang
awam (Ahok pahlawan) adalah REALITA. Kenapa bukan FAKTA? Antara FAKTA dan
REALITA memang sering tertukar. Bahkan orang awan sering tak sadar dengan
memberi makna yang sama antara FAKTA dan REALITA. Padahal, FAKTA bukanlah
REALITA dan REALITA bukanlah FAKTA.
Hehe.. penulis teringat saat masih duduk di dunia pendidikan dulu. Jika
mengutip hasil diskusi penulis saat itu ( dimana penulis dalam dunia komunikasi
ber-MAZHAB FRANKFURT. Bukan ber-MAZHAB CHICAGO), dalam konteks dunia komunikasi
massa khususnya bidang jurnalistik, maka;
> FAKTA adalah kejadian yang murni apa adanya.
> REALITA adalah FAKTA yang sudah dibumbui dengan aneka ragam opini,
berita, kepentingan, tekanan, dsb.
Dalam isu pembongkaran kalijodoh, FAKTA nya adalah kalijodoh mau di
bongkar. Sementara REALITAnya Ahok adalah pahlawannya. Jadi, kepahlawanan Ahok
bukanlah FAKTA. Namun FAKTA yang sudah diberi bumbu, propaganda, karangan,
opini, khayalan, dst oleh Ahokers sehingga menjadi REALITA.
Tinggal sekarang ( Dalam kajian ILMU KOMUNIKASI MASSA), penulis sebagai
peneliti bertugas mengidentifikasi MOTIF KOMUNIKASI dari KOMUNIKATOR (Ahokers).
Tentu, penelitian ini tak mungkin penulis jabarkan di sini. Namun sebagai
pengantar, setidaknya penulis ingin mulai mengkaji motif Ahoker medeklarasikan
Ahok sebagai pahlawan umat Islam dengan beberapa dugaan yaitu;
1) Keterbelakangan intelektual
2) Onani politik
3) Mencari nafkah
4) Pelacur pemikiran
5) Anti SYARIAH
Dugaan penulis tidaklah berlebihan mengingat Ahok yang disebut sebagai
pahlawan KEMUNGKARAN sangat bertolak belakang dengam fakta yang ada
diantaranya;
1) Ahok mengatakan bahwa dia menggusur kalijodoh bukan karna anti
prostitusi melainkan krn kalijodoh ada diatas lahan terbuka hijau yang sudah
masuk daftar penggusuran.
2) Ahok mengatakan bahwa seandainya prostitusi kalijodoh ada di lahan
legal, maka dia justru mendukung legalistas-nya jika bisa.
3) Ahok mengatakan pemikirannya bahwa solusi prostitusi adl legalitas
lokalisasi.
4) Ahok pernah melintarkan wacana sertifikasi pelacur
5) Ahok pernah molontarkan wacana soal apartemen pelacur.
Alasan diatas adalah FAKTA. Bukan REALITA. REALITA nya adalah;
Bagaimana Ahok yang pro LEGALITAS PROSTITUSI bisa disebut PAHLAWAN UMAT
ISLAM yang mampu MENGHABISI tempat prostitusi...!!!!
Di akhir kajian penulis, secara pribadi penulis ingin mengatakan bahwa
bagaimanapun penulis termasuk orang yang SANGAT SALUT kepada Ahok. Iya, penulis
salut karna sampai detik ini Ahok bisa lepas dari jeratan KPK walau secara umum
Ahok telah terbukti melakukan mark up dalam pembelian lahan "SUMBER
WARAS"
23 Nov 2015; BPK panggil Ahok
27 Nov 2015; Ahok ke Istana ketemu jokowi dan luhut
02 Des 2015; luhut ke balaikota
07 Des 2015; BPK ke KPK melaporkan Ahok mark up pembelian lahan RS
Sumber Waras.
22 Des 2015; KPK pimpinan baru ( ketua nya adl. teman Ahok )
13 Feb 2016 Staf Khusus era Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) Andi Arief mengatakan KPK sudah mempunyai bukti
kuat bahwa Ahok terlibat korupsi. Hanya komisioner Basaria
PANJAITAN yang belum setuju Ahok sebagai tersangka.
Jika Ahok memang terbukti korupsi, memang tak mudah menjebloskannya.
Semua kekuatan yg ada akan dikerahkan secara super maksimal untuk
menyelamatkan Ahok karna Ahok adalah ikon kebangkitan dan harapan
terbesar sebagian pihak.
Jika Ahok masuk penjara, maka harapan akan pupus dan harus memulai dari
titik
nol lg utk menguasai per-politikan di NKRI.
0 comments:
Post a Comment