GOOGLE SEARCH

Saturday 4 February 2017

Said Agil vs Salim Selon (Jilid 7)



 
Jakarta – KabarNet: Hari NATAL adalah bagian dari prinsip-prinsip agama Nasrani, mereka meyakini bahwa di hari inilah Yesus Kristus dilahirkan. Di dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah Christmas, Christ berarti Kristus sedangkan Mass berarti perayaan atau perkumpulan jadi bahwa pada hari itu banyak orang berkumpul mengingat atau merayakan hari kelahiran Kristus. Dan Kristus menurut keyakinan umat Kristiani adalah Allah yang menjelma.
Ucapan selamat NATAL bukan sekedar penghormatan atau bagian dari toleransi beragama, namun merupakan persoalan yang sangat PRINSIP dalam agama Islam dan jika diucapkan oleh seorang muslim dapat merusak AQIDAHNYA. Tentu saja pemberian ucapan selamat NATAL baik dengan lisan, telepon, maupun sms berarti orang tersebut sudah memberikan pengakuan terhadap ketuhanan yesus dan rela dengan prinsip-prinsip agama nasrani.
Artinya, seorang muslim yang mengucapkan SELAMAT NATAL, walaupun TIDAK ADA NIAT pengakuan terhadap ketuhanan yesus, tetap saja hal itu dilarang. Sebab Allah Ta’ala sangat murka dengan ritual penyekutuan Allah, seperti peringatan HARI KELAHIRAN YESUS. Bagaimana seorang muslim ikut serta mengucapkan SELAMAT kepada mereka yang jelas-jelas melecehkan Allah Ta’ala?…Maka jelaslah sudah, sekalipun dalam ucapan itu TIDAK ADA NIAT, pantaskah kita ikut rela dan senang terhadap mereka yang melecehkan dan ingkar terhadap keesaan Allah SWT dengan alasan toleransi?..
Apalah artinya mengucapkan sepatah kata dengan alasan toleransi, namun akhirnya sepatah kata itu pula yang akan menjerumuskan kita ke dalam jurang JAHANNAM. Na’udzubillah Min Dzalik!..
Namun Seperti biasa, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) PBNU Prof. DR.KH.Said Agil Siradj kembali mengundang masalah. Kali ini ia mengatakan, ucapan selamat NATAL boleh saja disampaikan kepada umat Kristiani demi kerukunan umat beragama. Ia mengatakan, dirinya selalu mengucapkan NATAL kepada tetangganya yang umat Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Seolah ia tidak memperdulikan hal-hal yang membahayakan AQIDAH umat Islam.
Bahkan Aqil Siradj berani menjamin dan memastikan warga NU imannya tidak akan luntur. Hal itu dikatakan saat wawancara dengan Harian Rakyat Merdeka, Jumat 21 Desember 2012. Saat ditanya Kalau di NU bagaimana? Ia menjawab: “Kalau saya yakin umat Islam, terutama warga NU tidak luntur imannya kepada Allah walaupun mengucapkan selamat NATAL. Saya pastikan akidahnya tidak akan bergeser dan berkurang atau luntur imannya kepada Allah. Maka menurut saya, tidak perlu dilarang seperti itu”…
Rupanya Prof.DR.KH.Said Agil Siradj ini tidak memahami dengan benar makna NATAL, padahal peringatan hari NATAL adalah Hari Lahir Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan. Bahkan yang lebih hebat, Profesor ini bisa memastikan akidah warga NU tidak akan bergeser. Padahal Rasulullah SAW selalu mengingatkan kepada umatnya untuk menjaga KEIMANAN. Beliau SAW tidak menjamin keimanan para sahabat walaupun Beliau SAW memuji akan keimanan para sahabat. Ternyata Profesor ini lebih hebat dan berani menjamin keimanan warga NU.
Pernyataan Ketua PBNU yang bertitel Profesor tersebut mendapat tanggapan dari Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Salim Selon bin Umar Al-Attas. Ia menuturkan, mengucapkan SELAMAT NATAL kepada orang kafir hukumnya HARAM!, sebab berarti merestui dan mengakui kelahiran Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan, ASTAGHFIRULLAH!..
“Secara Terminologi, dalam Ensiklopedi Americana dan Britanica bahwa NATAL itu artinya Hari Lahir Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan. Jadi, SELAMAT NATAL berarti Selamat Hari Lahir Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan. Apa itu tidak melunturkan iman?!.. Karenanya, HARAM umat Islam ucapkan SELAMAT NATAL. Jika ada siapa pun ucapkan SELAMAT NATAL kepada umat Islam, jawab saja yang tegas: “LAM YALID WA LAM YUULAD”, pesan Habib Salim kepada redaktur fpi.or.id, Jum’at, 08 Shafar 1434 H.
Oleh karena itu, seorang muslim wajib bersikap tegas dan jelas kepada mereka yang menuduh Allah punya anak. Mana mungkin seorang muslim sejati akan ikut serta merayakan, mengucapkan selamat atas perayaan NATAL yang jelas-jelas menyekutukan Allah?..
Ingat! merayakan Hari NATAL bukan bentuk toleransi antar umat beragama, tapi bentuk pencampur-adukkan aqidah antara HAQ dengan BATHIL dan menjerumuskan kalangan awam dari umat Islam yang kebanyakan lemah iman dan hal itu tidak akan menyuburkan keharmonisan hubungan antar Islam dengan Nashrani, tapi akan menyuburkan PENDANGKALAN AQIDAH yang bisa mengantarkan kepada pemurtadan.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons